Selasa, 29 Desember 2009

WAKIDI TERPILIH SEBAGAI KETUA GOLKAR TRENGGALEK

Trenggalek, 20/12 - Kontraktor sekaligus pengusaha perhotelan, Ir Wakidi akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Pemilik hotel terbesar di kota "Keripik Tempe" ini menjadi satu-satunya kandidat yang memperoleh dukungan lebih dari 30 persen dari total 17 suara yang diperebutkan dalam forum Musyawarah Daerah (Musda) VIII tersebut.

"Wakidi menang mutlak dengan memperoleh 14 suara, sementara Sukono (pesaingnya) hanya mendapat tiga suara," kata Ketua MKGR Trenggalek Agung Winarto, Minggu.

Karena Wakidi menjadi satu-satunya kandidat yang mendapat suara mayoritas itu pula, panitia Musda VIII tidak melanjutkannya ke babak pemilihan calon. 

Sebaliknya, Wakidi langsung ditetapkan sebagai ketua umum DPD dengan suara aklamasi.

"Pemilihan calon dilakukan dengan voting tertutup," kata Agung.

Terpilihnya Wakidi sejak awal sudah bisa ditebak. Selain dianggap kader senior di partai berlambang pohon beringin ini, Wakidi yang berlatar belakang pengusaha dan kontraktor tersebut dikenal memiliki sumber finansial yang sangat kuat.

Hanya saja, pemilik Hotel Hayam Wuruk ini dianggap memiliki kelemahan dalam hal manajemen kepemimpinan.

Wakidi yang selama ini belum pernah terjun langsung dalam kancah perpolitikan, baik di tingkat lokal maupun nasional dinilai masih kurang pengalaman untuk memimpin Partai Golkar hingga 2014 mendatang.

Sebaliknya, Sukono yang merupakan pesaing Wakidi dalam perebutan kursi ketua umum DPD Partai Golkar Trenggalek dianggap kurang "membumi". 

Meski pengalaman politik maupun kemampuan manajemen kepimpinannya sudah cukup teruji, anggota DPRD Trenggalek dua periode ini dinilai kurang bisa diterima oleh semua golongan di internal partai.

Karena itulah sejak awal digelarnya musda sudah beredar skenario "kombinasi kepemimpinan" antara keduanya. 

Wakidi menjadi ketua umum, sementara Sukono diposisikan sebagai wakil ketua. Pernyataan dari beberapa sumber di internal Golkar sempat menyebut kemungkinan kombinasi itu dibalik. 

Namun, wacana yang paling kuat adalah skenario pertama, yakni Wakidi sebagai ketua umum, sementara Sukono menjadi wakilnya.

"Skenario itu dimaksudkan supaya keduanya bisa saling bersinergi untuk membangun dan membesarkan Golkar hingga lima tahun mendatang," ucap Ketua Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Trenggalek dr Sardjono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar