Selasa, 29 Desember 2009

HARGA SEMBAKO DI TRENGGALEK CENDERUNG MENURUN

Trenggalek, 21/12  - Mendekati hari raya Natal dan tahun baru 2010, harga-harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur cenderung mengalami penurunan.

Berdasar laporan mingguan yang dibuat Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, dan Energi (Koperindag) Trenggalek, Senin, penurunan tertinggi terjadi untuk komoditas cabai rawit dengan cabai merah besar keriting.

Laporan yang sama minggu lalu, komoditas cabai rawit tercatat mencapai Rp15 ribu perkilogrma, tetapi memasuki minggu keempat Bulan Desember, harga salah satu jenis bumbu dapur ini justru "terjun bebas" hingga di kisaran Rp8 ribu/kg.

Demikian juga untuk komoditas cabai merah besar keriting. Minggu lalu, harganya terpantau masih di atas Rp16 ribu/kg, namun pantauan terakhir Dinas Koperindag pada awal minggu ini harganya cuma di kisaran Rp10 ribu/kg.

"Tren penurunan paling besar memang terjadi pada komoditas cabai. Mungkin hal ini bisa terjadi karena saat ini telah memasuki musim panen (cabai) sehingga stok di pasaran berlebih," kata Kepala Koperindag Trenggalek, Hermanto.

Secara umum, harga komoditas bahan pokok di pasar kota dan pasar daerah di Kabupaten Trenggalek terkesan belum stabil.

Indikasi itu terlihat dari fluktuasi harga sembako yang sebagian mengalami kenaikan, tetapi sebagian lain justru menurun cukup drastis.

Beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami penurunan itu di antaranya adalah sayur-mayur (kol dan kubis), telor ayam ras, serta minyak goreng curah.

Penurunannya, kata Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan Koperindag Kabupaten Trenggalek Sri Wahyuni, memang tidak seberapa, yakni hanya di kisaran Rp250/kg hingga Rp500/kg.

Tetapi, hal itu harus diantisipasi, sebab saat ini memasuki perayaan Natal dan tahun baru 2010, indikasi ketidakstabilan harga itu mendapat perhatian khusus dari Dinas Koperindag dan Bagian Perekonomian Pemkab Trenggalek.

"Sebenarnya bagus (harga tidak melonjak), tapi yang begini justru harus diantisipasi," kata Sri Wahyuni.

Fluktuasi atau ketidakstabilan harga bahan kebutuhan pokok itu sebenarnya sudah terjadi sejak tiga minggu lalu. 

Sebagaimana laporan mingguan yang sama yang dibuat oleh Dinas Koperindag dan Bagian Perekonomian, harga kebutuhan pokok seperti wortel, tomat, kentang, bawang putih, cabe, telor, dan minyak goreng terus mengalami revisi harga.

Saat ini memang ada beberapa jenis sembako yang terpantau mengalami kenaikan. Hanya, persentase kenaikannya juga belum mencolok.

Khusus untuk komoditas minyak tanah, sejak dikeluarkannya kebijakan konversi minyak tanah memang mengalami lonjakan luar biasa karena mengalami kelangkaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar