Rabu, 30 Desember 2009

PENETAPAN APBD TRENGGALEK DIWARNAI AKSI WALK OUT

Trenggalek, 30/12 - Sidang paripurna yang digelar DPRD Trenggalek, Jawa Timur, dengan agenda penyampaian pandangan akhir komisi serta penetapan APBD Trenggalek 2010, diwarnai aksi "walk out" oleh salah satu anggota dewan.

Kejadian itu berlangsung hanya sesaat setelah Ketua DPRD Akbar Abbas secara resmi membuka sidang paripurna di ruang paripurna dewan lantai 2, Rabu, sekitar pukul 13.00 WIB.

"Saya keluar dari sidang karena sejak awal tidak setuju dengan usulan pengadaan enam mobil operasional fraksi yang anggarannya terkesan dipaksakan dan sarat rekayasa," kata Sugino Pudjo Semito, anggota dewan tersebut.

Mereka sepertinya tidak menyangka RAPBD Trenggalek 2010 yang Rabu siang akhirnya ditetapkan/disahkan menjadi APBD Trenggalek 2010 tersebut akan ditentang oleh salah satu anggotanya.

Kronologi aksi "walk out" yang dilakukan salah satu anggota panitia anggaran DPRD itu sendiri berlangsung singkat.

Begitu pimpinan sidang menyatakan paripurna secara resmi dibuka pada pukul 13.00 WIB dan memberikan kesempatan pada masing-masing komisi menyampaikan pandangan akhir, Sugino langsung menyatakan interupsi.

"Saya hanya menggunakan hak konstitusional saya selaku anggota DPRD untuk menyampaikan ketidaksetujuan saya atas penetapan APBD 2010 yang di dalamnya terdapat pos anggaran untuk pengadaan mobil operasional fraksi," katanya dikonfirmasi usai keluar dari ruang sidang.

Meski dilakukan sendiri dan tidak diikuti oleh anggota dewan lain, sikap berani yang ditunjukkan Sugino tak pelak mendapat aplaus dari mayoritas peserta sidang.

Tidak hanya dari kalangan pejabat pemkab dan sebagian wakil rakyat yang hanya berani bersimpati, tetapi juga dari Bupati Trenggalek Suharto maupun jajaran muspida lainnya.

Setelah Sugino keluar, sidang paripurna kemudian tetap dilanjutkan dengan agenda penyampaian pandangan akhir serta penetapan APBD 2010.

Akbar Abbas selama memimpin sidang paripurna tidak sekecappun berkomentar mengenai aksi walk out yang dilakukan salah satu anggotanya itu.

Dia hanya menyatakan sidang tetap jalan terus dengan alasan jumlah anggota dewan yang mengikuti paripurna masih memenuhi kuorum.

"Itu hak dia selaku anggota. Penganggaran untuk pengadaan mobil operasional fraksi yang dipersoalkan saya kira tidak masalah karena bagaimanapun alokasi untuk program padat karya maupun pemberdayaan sosial dalam APBD 2010 sudah cukup besar, kalau tidak salah mencapai Rp10 miliar lebih," kata salah satu panitia anggaran, Jauzi Turseno.

Diberitakan sebelumnya, pengadaan mobil dinas untuk pimpinan fraksi/operasional fraksi DPRD Trenggalek diduga sarat dengan rekayasa.

Selain tidak pernah dibahas dalam rapat anggaran bersama panitia anggaran dewan, prosedur penganggaran untuk pengadaan mobil dinas itu ditengarai menyalahi aturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar