Selasa, 29 Desember 2009

SEORANG MAHASISWI COBA BUNUH DIRI DI HOTEL TRENGGALEK

Trenggalek, 8/12 - Seorang mahasiswi dari salah satu universitas negeri di Kota Malang, ditemukan nyaris tewas setelah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara minum obat racun tikus di kamar nomor 102 Hotel Hayam Wuruk, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin malam.

Perempuan yang diidentifikasi bernama Yanu Nurcahyani (23) itu, beralamat KTP di Desa Gandusari, Kecamatan Gandusari. Saat itu, korban ditemukan keluarganya dalam keadaan sekarat di atas ranjang kamar hotel dengan kondisi mulut berbusa.

Kaur Bina Operasi (KBO) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Trenggalek Iptu Khairil mengatakan, Selasa, korban diduga telah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara minum "tymex" (sejenis obat racun tikus).

Dugaan itu dikuatkan dengan temuan dua bungkus tymex berikut gelas berisi sisa seduhan racun serta dua pucuk surat wasiat yang dibuat korban sebelum mencoba mengakhiri hidupnya di dalam kamar hotel.

"Kami masih menyelidiki lebih lanjut apakah aksi yang dia lakukan murni percobaan bunuh diri atau ada unsur kesengajaan oleh orang lain," kata Khairil.

Beruntung nyawa gadis berparas cantik kelahiran 1 Januari 1986 ini berhasil diselamatkan. Namun hingga berita ini diturunkan, mahasiswi semester akhir tersebut kondisinya masih kritis dan harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD dr Soedomo, Trenggalek.

Informasi dari pihak hotel, korban bersama seorang pemuda yang diduga adalah pacarnya bernama Heri Purwanto mulai terdaftar sebagai tamu hotel sejak hari Jumat (4/12). Keduanya waktu itu masuk hotel sekitar pukul 09:00 WIB.

Tidak ada yang tahu aktivitas kedua sejoli ini selama menginap di salah satu hotel terbesar di kota Trenggalek tersebut. Namun yang pasti, keduanya selama tiga hari tiga hari tiga malam menempati kamar yang sama, yakni kamar 102.

Salah seorang saksi mata dari pihak karyawan hotel yang berhasil dikonfirmasi polisi mengatakan, dirinya sempat melihat Heri Purwanto bergegas keluar dari kamar hotel dan pulang kembali ke arah Malang sekitar pukul 17:00 WIB. Tetapi saksi ini mengaku tidak melihat si perempuan (korban) ikut keluar dari kamar hotel.

"Saksi baru tahu setelah malamnya keluarga korban datang dan memberitahukan pada karyawan hotel bahwa ada anggota keluarganya yang sedang sekarat di kamar 102," kata Khairil membenarkan.

Dijelaskan Khairil, diketahuinya percobaan bunuh diri tersebut berawal dari pesan singkat (SMS) yang dikirim korban Yanu Nurcahyani kepada anggota keluarganya yang ada di Desa/Kecamatan Gandusari.

Dalam SMS itu korban memberitahukan bahwa dirinya sedang kesakitan dan sekarat akibat minum racun tikus di kamar 102 Hotel Hayam Wuruk. Dari informasi itulah keluarga korban menindaklanjutinya dengan datang langsung ke lokasi dimaksud, Senin malam (7/12).

"Begitu mengetahui anaknya benar-benar sekarat, keluarga Yanu lalu membawanya ke unit gawat darurat RSUD dr Soedomo sebelum akhirnya melapor ke pihak berwajib," tutur Khairil.

Saat ANTARA bersama sejumlah wartawan lain mencoba mengkonfirmasi hal ini ke pihak keluarga Yanu, mereka menolaknya. Salah seorang anggota keluarga bahkan meminta masalah tersebut tidak diekspose di media dengan alasan masalah itu menjadi aib keluarga.

"Kami sudah amankan semua barang bukti yang ada di dalam kamar korban, berikut dua pucuk surat wasiat korban yang berisi permintaan maaf serta curahan hatinya sebelum memutuskan untuk minum racun tikus," papar Khairil.

Dugaan latar belakang asmara dalam kasus ini mencuat, karena dalam surat wasiat yang dibuat korban yang ditujukan pada sang pacar (Heri Purwanto) menyebutkan bahwa dirinya selama ini merasa sakit hati tiap kali mengetahui pria yang sangat disayanginya itu memiliki hubungan khusus dengan wanita lain.

Yanu bahkan dalam surat yang sama mengatakan bahwa sebenarnya dalam pikirannya sempat terlintas keinginan untuk membunuh terlebih dahulu sang pacar, sebelum akhirnya minum racun serangga.

Tetapi pikiran jahat itu ditepisnya sendiri dengan alasan merasa tidak tega pada sang pacar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar