Rabu, 17 Februari 2010

SUHARTO RAMAIKAN PENCALONAN BUPATI TRENGGALEK MELALUI PKB

Trenggalek, 17/2 - Calon Bupati Trenggalek yang masih menjabat (incumbent), Suharto, turut meramaikan bursa pencalon Bupati Trenggalek periode 2010-2015 yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bupati Trenggalek periode 2005-2010 itu mendatangi kantor DPC PKB di Jalan Veteran 29, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu, dengan didampingi beberapa sekretaris dan pengawal pribadinya.

"Saya mendaftar ke sini karena saya merasa PKB sudah seperti rumah saya sendiri," kata Suharto memulai pembicaraan dengan anggota Panitia Desk Pilkada PKB Trenggalek, Amin Tohari.

Kedatangan Bupati itu tentu saja mendapatkan sambutan hangat dari panitia. Sejak turun dari mobil yang ditumpanginya hingga meninggalkan kantor PKB, seluruh panitia dan simpatisan partai itu turut mengiringinya.

Pemandangan ini berbeda dengan sambutan panitia terhadap Samudi, seorang pengusaha setempat, yang juga mendaftarkan diri dalam penjaringan calon bupati dan wakil bupati yang digelar PKB.

Panitia justru terkesan menutup diri saat pengusaha kayu yang dekat dengan Baskoro Edhie Yudhoyono itu datang ke kantor DPC PKB Trenggalek. "Pak Samudi memang tidak ingin pendaftarannya di PKB dipublikasikan," kata salah seorang kerabat Samudi.

Samudi datang ke kantor DPC PKB dengan membonceng sepeda motor Honda Vario yang dikendarai anak buahnya. Penampilan Samudi pun sangat bersahaja dengan mengenakan kaus berkerah dibalut jaket warna hitam.

Setelah mengambil formulir pendaftaran, Samudi langsung meninggalkan kantor PKB. "Nanti saja kalau rekomendasi sudah turun," katanya menolak diwawancarai wartawan.

Sementara itu, Bupati Suharto menyatakan keseriusannya dalam mendaftar sebagai kandidat Calon Bupati Trenggalek untuk periode yang kedua kalinya melalui PKB.

Meskipun telah mendapat dukungan penuh dari Koalisi Maju Mapan yang beranggotakan sembilan partai politik peraih kursi di DPRD Trenggalek, kecuali PDIP, PKB, dan PPP, dia tetap merasa perlu untuk mendaftar melalui PKB.

Suharto menyatakan tidak peduli dengan wacana koalisi besar yang kerap dilontarkan sejumlah elite politik di PDIP, PKB, dan PPP. Dia beralasan, peluangnya untuk mendapat rekomendasi dari DPP PKB belum tertutup.

"Saya dulu menjadi Bupati Trenggalek juga karena PKB, jadi sekarang pun saya tidak ada niat untuk meninggalkan PKB," katanya.

Sebelumnya, Bupati Trenggalek periode 2000-2005, Mulyadi W.R., juga mendaftar melalui PKB, Senin (15/2) . Calon bupati yang diusung PDIP itu berkeinginan dipasangkan dengan Ketua DPC PKB Kabupaten Trenggalek, Kholik

Pilkada di Kabupaten Trenggalek yang bakal digelar pada 2 Juni 2010 bakal mengulang pilkada lima tahun lalu. Saat itu Suharto dan Mulyadi saling berhadapan. Suharto pun keluar sebagai pemenang, sementara Mulyadi bertugas di Pemprov Jatim dan kini menjabat sebagai Kepala Inspektorat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar