Rabu, 03 Februari 2010

PDIP RESMI CALONKAN MULYADI SEBAGAI BUPATI TRENGGALEK

Trenggalek, 3/2 - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mencalonkan Mulyadi sebagai bupati dalam Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Trenggalek pada 2 Juni 2010.

Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi, di Trenggalek, Rabu, mengatakan, mantan Bupati Trenggalek yang kini menjabat sebagai Kepala Inspektorat Pemprov Jatim itu selanjutnya akan dipertemukan dengan seluruh unsur pimpinan PDIP guna menyatakan ikrar "Hasya Prasetya" .

"Delapan janji suci (Hasta Prastya) ini wajib dilaksanakan oleh calon terpilih yang telah mendapat rekomendasi PDIP," katanya.

Delapan janji yang menjadi dasar kontrak politik dengan partai berlambang banteng moncong putih itu, di antaranya berisi komitmen bakal calon bupati (bacabup) terpilih untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, "Hasta Prastya" juga memuat beberapa arah kebijakan umum PDIP terkait pendidikan serta layanan kesehatan gratis pada masyarakat.

Pada dua poin yang disebut terakhir ini PDIP lebih menekankan pada penyesuaian anggaran atau kekuatan keuangan di masing-masing daerah.

"Artinya, setiap kepala daerah dari PDIP yang nantinya terpilih menjadi bupati/wali kota harus mempunyai program pembangunan yang mengarah ke sana dan dengan disesuaikan kekuatan keuangan daerah masing-masing," kata Kusnadi.

Di bidang hukum, partai yang dipimpin Megawati Sukarnoputri ini menyelipkan poin penting terkait komitmen bacabup terpilih untuk memberantas sekaligus menghindari perbuatan dan kebijakan pemerintahan yang mengarah pada praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Semua janji yang termaktub dalam "Hasta Prastya PDIP" tersebut, lanjut Kusnadi, diharapkan menjadi pedoman bagi setiap kepala daerah dari PDIP untuk menjaga citra dan kredibilitas partai di masa sekarang dan masa yang akan datang.

"Kontrak politik ini sebenarnya sudah kami sosialisasikan sejak awal dibukanya penjaringan calon di setiap daerah yang tahun 2010 ini akan menggelar pemilukada, termasuk Kabupaten Trenggalek," tegasnya.

Kusnadi tidak merinci tindak lanjut rencana pemenangan dalam bursa Pemilukada Kabupaten Trenggalek.

Dia hanya mengatakan mekanisme maupun tahapan pemenangan diserahkan sepenuhnya pada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP di daerah bersama koalisi partai yang digandengnya.

Rencananya, PDIP akan menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk membentuk koalisi besar mendukung Mulyadi.

Kompensasinya, PDIP akan menyerahkan posisi calon wakil bupati pendamping Mulyadi kepada PKB yang perolehan suaramya dalam Pemilu 2009 menempati urutan kedua setelah PDIP.

Sinyalemen itu setidaknya sudah beberapa kali diakui oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Trenggalek, Kholik, yang mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan komunikasi politik dengan kubu PDIP.

Sementara itu, Bupati Trenggalek yang kini masih menjabat (incumbent) Soeharto telah menggalang dukungan sembilan parpol, Selasa (2/2) malam.

Dalam Pemilukada Kabupaten Trenggalek 2005, Mulyadi yang saat itu sebagai calon "incumbent" berpasangan dengan Djoko Soetran kalah telak dari pasangan Suharto-Mahsun Ismail.

Kini Mulyadi dan Suharto bersaing untuk yang kedua kalinya dalam mendapatkan dukungan sejati dari masyarakat di Kabupaten Trenggalek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar